Patung Singa
Singa merupakan binatang yang memiliki arti penting bagi bangsa
Tiongkok. Sepasang patung singa, jantan dan betina, sering terlihat di
depan gerbang bangunan-bangunan tradisional bangsa Tiongkok. Sang jantan
berada di sebelah kiri dengan cakar kanannya berada di bola, dan sang
betina di sebelah kanan dengan cakar kirinya membelai anak singa.
Singa dianggap sebagai raja dari para binatang, yang juga
melambangkan kekuatan dan pengaruh. Bola yang berada pada patung singa
jantan melambangkan kesatuan seluruh negeri, dan anak singa pada patung
singa betina merupakan sumber kebahagiaan.
Patung singa juga digunakan untuk menunjukkan peringkat atau
kedudukan seorang pejabat negara dengan melihat jumlah gundukan yang
diperlihatkan oleh rambut keriting pada kepala singa. Rumah dari pejabat
tingkat satu memiliki 13 gundukan dan jumlah itu menurun satu gundukan
setiap turun satu peringkat. Pejabat dibawah tingkat tujuh tidak
diperbolehkan memiliki patung singa di depan rumah mereka.
Yang sangat menarik adalah singa bukanlah binatang asli dari negeri
Tiongkok. Ketika Kaisar Zhang dari Han Timur memerintah pada A.D. 87,
Raja Parthia mempersembahkan singa kepada sang kaisar. Singa lainnya
dipersembahkan oleh sebuah negara di daerah tengah asia pada tahun
berikutnya. Patung singa pertama kali dibuat pada permulaan Dinasti Han
Timur.
Adanya patung singa pada jembatan juga merupakan sebuah hal yang
umum. Sebuah jembatan terkenal, Lugouqiao, dibangun dari A.D. 1189
sampai A.D. 1192 memiliki patung-patung singa yang berjumlah sekitar 498
sampai 501. Sebuah pepatah terkenal berbunyi “Singa dari Lugouqiao
tidak terhitung banyaknya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar